Perginya Pak Samad dan keberadaan di katil hospital membawa duka berganda.
Izinkan saya bermonolog.
"Aku ingin tiup angin,
hembus-hembus tak putus.
Biar ia bawa duka,
Jauh-jauh dari jiwa."
Hazimin Hussein
p/s: ditulis di katil hospital dengan paru-paru ditebuk lubang (tapi hatinya girang!)